Wali Kota Sukabumi Targetkan Rp500 Miliar, Sutrisno: BPR Kondisi Sangat Kuat dan Optimis 

SUKABUMITIMES.COM – Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menargetkan Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Kota Sukabumi selama lima tahun kedepan aset tembus Rp500 miliar.

Penegasan ini disampaikannya ketika diwawancarai sukabumitimes.com setelah melantik pejabat eselon dua dan satu Direktur BPR di balai kota Sukabumi pada Rabu (8/10/2025).

“Saat ini aset BPR sebesar Rp.50 miliar, saya ingin mencapai Rp500 miliar dalam lima tahunan ke depan,” tegas Wali kota Ayep Zaki.

“Dengan Rp50 miliar dengan profit 10 persen berarti hanya Rp5 miliar, tetapi kalau sampai Rp500 miliar maka profit kitanya, meskipun hanya 7,5 persen berarti sekitar Rp37 miliar, itukan luar biasa,” ujarnya.

Menanggapi target yang dibebankan wali kota, Direktur BPR kota Sukabumi yang baru saja dilantik, Sutrisno Priyosuryono menyatakan kesiapannya dan akan berusaha keras bersama timnya untuk mewujudkannya.

“Bagi saya maupun bagi BPR ini pasti akan menjadi tugas yang sangat menantang dan juga bukan hal yang mustahil untuk mencapainya,” ujar Sutrisno kepada sukabumitimes.com ketika ditemui di kantornya pada Rabu (8/10/2025).

Sutrisno semakin optimis apabila melihat kondisi fundamental BPR saat ini yang cukup kuat.

“Rasio permodalan (KPMM) mencapai 60 persen jauh di atas ketentuan minimal 12 persen,” ungkapnya dihadapan wartawan yang baru pertama kali diwawancarai setelah mengemban amanah sebagai Direktur BPR Kota Sukabumi.

Sutrisno menjelaskan, ‎Return on Asset (ROA) juga tercatat di angka 5 persen, yang berarti sudah melampaui standar sehat 2 persen. Sementara rasio BOPO (biaya operasional terhadap pendapatan operasional) berada di 69 persen, jauh di bawah ambang batas untuk peringkat kategori Sehat yakni 85 persen.

“Bahkan bulan Agustus 2025 kemarin, kami menerima penghargaan predikat “Sangat Bagus” untuk kinerja tahun 2024 dari Majalah Infobank,” jelasnya.

‎“Rasio-rasio inti kita sangat bagus. Ini @modal besar untuk tumbuh,” tegasnya.

Meskipun begitu, tantangan tetap ada di depan mata, terutama pada penghimpunan dana (DPK) yang masih relatif kecil. Tercatat di akhir tahun 2024 baru mencapai Rp22,8 miliar.

“Sementara dengan modal yang serupa, di bank lain pengelolaannya bisa mencapai Rp100 miliar bahkan bisa lebih,” terangnya.

Ini juga terkait dengan tingkat kepercayaan dari masyarakat atau naskah yang bagus ditingkatkan.

“Ini akan menjadi fokus kami ke depannya,” tandasnya.

Salah satu strategi yang akan digunakan dengan menambah basis nasabah, terutama dari kalangan masyarakat dan pelaku usaha produktif.

“Selama ini basis nasabah yang kuat itu dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN),” imbuhnya.

Bukan hanya itu, pihaknya juga akan meluncurkan inovasi produk, seperti ‎‎tabungan rencana umroh, tabungan pendidikan.

“Kita sudah ada tabungan hari raya. Tapi yang pasti kami harus rajin jemput bola nasabah,”bebernya.

‎Selain memperbesar DPK, BPR juga akan memperkuat pembiayaan produktif seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan pembiayaan proyek kontraktor rekanan Pemda dengan sistem tertutup (close system).

“Kalau masyarakat sudah banyak menabung di kita, cost of fund akan turun, dan kita bisa bersaing dengan BPR lain atau bahkan bank umum,” ujarnya penuh semangat.

Ke depan, BPR Sukabumi tidak ingin terus bergantung pada penyertaan modal dari pemerintah. Pertumbuhan akan ditempuh melalui peningkatan laba dan ekspansi pasar.

‎“Saya ingin BPR ini besar dengan kakinya sendiri. Kalau target aset Rp500 miliar tercapai, laba bisa mencapai Rp25 miliar dan modal tumbuh dua kali lipat. Itu sangat realistis,” ujarnya optimistis.0

‎Dirinya menegaskan, keberhasilan untuk mencapai target Rp500 miliar hanya bisa dicapai apabila masyarakat kota Sukabumi turut berpartisipasi yang dimulai dengan menangis nasabah BPR kota Sukabumi.

“Saya mengajak masyarakat kota Sukabumi, yuk jadi nasabah,” pungkasnya. (sya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *