Sabtu, 14 Juni 2025
Pukul: 12:36 WIB
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
Menu
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
  • Olahraga
  • Wisata
  • Ibu Kota Nusantara
Menu
  • Olahraga
  • Wisata
  • Ibu Kota Nusantara
Menu
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
Search
Close this search box.
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
  • Nasional
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Sukabumi
    • Kota Sukabumi
    • Kabupaten Sukabumi
  • Politik
  • Hukum & Kriminal
  • Ekonomi & Bisnis
  • Khasanah
  • Artikel
  • Pendidikan
  • Biografi
Home Ekonomi & Bisnis

Akhirnya China dan AS Damai Soal Tarif, Xi Jinping Menang Besar

Redaksi by Redaksi
Mei 13, 2025
in Ekonomi & Bisnis
Akhirnya China dan AS Damai Soal Tarif, Xi Jinping Menang Besar

TOPSHOT - US President Donald Trump (L) shakes hand with China's President Xi Jinping at the end of a press conference at the Great Hall of the People in Beijing on November 9, 2017. - Donald Trump and Xi Jinping put their professed friendship to the test on November 9 as the least popular US president in decades and the newly empowered Chinese leader met for tough talks on trade and North Korea. (Photo by Fred DUFOUR / AFP) (Photo by FRED DUFOUR/AFP via Getty Images)

Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

SUKABUMITIMES.COM – Keputusan Presiden China Xi Jinping untuk menentang kebijakan impor Presiden AS Donald Trump, dinilai tepat oleh sejumlah pengamat ekonomi. Hal ini terutama setelah kedua negara mengadakan negosiasi intensif selama akhir pekan di Swiss.

Dalam pertemuan dua hari tersebut, perwakilan dagang dari dua ekonomi terbesar dunia akhirnya sepakat pada Senin, 12 Mei 2025, untuk memangkas tarif secara besar-besaran.

RELATED POSTS

ATSI Tegaskan Pemberlakuan Masa Aktif Wajar dalam Industri Telekomunikasi, Marwan: Selalu Terbuka untuk Dialog 

Bulan Juni: XL SATU Promo JUMBO dan JUARA, Internet Kencang Bonus Istimewa

Berdasarkan pernyataan bersama, AS setuju menurunkan tarif atas produk China dari 145 persen menjadi 30 persen selama 90 hari ke depan. Sebagai balasan, China juga memangkas tarif atas sebagian besar barang impor menjadi hanya 10 persen.

Langkah ini mengejutkan banyak pihak di China karena jauh melebihi ekspektasi. Dampaknya, nilai Dolar AS dan pasar saham naik tajam. Ini menjadi angin segar bagi Trump yang tengah tertekan oleh kenaikan inflasi di dalam negeri. Pasar saham China pun ikut melonjak.

Kesepakatan ini juga menguntungkan China karena hampir semua tuntutan utamanya terpenuhi. Tarif “timbal balik” sebesar 34 persen yang diberlakukan Trump sejak 2 April kini ditangguhkan. Sebagai gantinya, China hanya dikenai tarif 10 persen, sama seperti yang diberlakukan kepada Inggris.

Sebagai bagian dari kesepakatan, AS juga membentuk tim negosiasi yang dipimpin Menteri Keuangan Scott Bessent. Keduanya sepakat mengambil langkah tegas untuk mengatasi penyelundupan fentanil, sebuah isu penting bagi AS. Jika berhasil, tarif tambahan 20 persen atas produk China bisa dihapus.

Analis menyoroti bahwa hasil kesepakatan tersebut menunjukkan China masih memegang kendali, membuat AS akhirnya mau mengalah.

“Ini mungkin hasil terbaik yang bisa didapat China. AS pada akhirnya mau mengalah,” kata Trey McArver dari Trivium China, dikutip dari Japan Times.

Ia menambahkan bahwa hal ini membuat China semakin percaya diri dalam negosiasi apa pun di masa depan.

“Ke depannya, ini akan membuat pihak China yakin bahwa mereka memiliki pengaruh terhadap AS dalam negosiasi apa pun,” kata McArver.

Sejak Trump mulai menaikkan tarif hingga ke level tertinggi dalam 100 tahun terakhir, Xi telah bersikap keras. Tidak seperti pemimpin dunia lainnya, ia menolak beberapa kali ajakan presiden AS untuk berbicara lewat telepon, bahkan ketika tarif semakin tinggi. China bahkan menyebut kebijakan tarif itu sebagai “lelucon”.

Alih-alih tunduk, pemerintah China justru menurunkan suku bunga dan mengambil langkah lain untuk memperkuat ekonominya. Mereka juga aktif mengirim diplomat ke berbagai negara demi mencari pasar baru, sambil mengecam “intimidasi” dari AS.

Meski China mulai merasakan dampak perlambatan ekonomi, termasuk penurunan aktivitas pabrik, nasionalisme dalam negeri justru meningkat. Ini membuat Xi semakin kuat dalam menolak tekanan dari AS. Sementara itu, Trump makin ditekan oleh kalangan bisnis, pasar, dan partai politiknya sendiri yang khawatir kehilangan kursi di pemilu mendatang.

“Pelajarannya adalah bahwa kekuatan ekonomi itu penting,” kata Gerard DiPippo dari Rand China Research Center. Menurutnya, langkah Xi memperkuat industri dan kemandirian ekonomi kini makin sulit diperdebatkan.

Trump sendiri mengatakan bahwa ia mungkin akan berbicara dengan Xi pada akhir pekan ini. Ia menyebut kesepakatan tarif ini sebagai awal dari “pemulihan hubungan” dengan China. Namun, ia mengingatkan bahwa kesepakatan ini belum mencakup tarif untuk sektor mobil, baja, aluminium, dan farmasi.

“Hubungan kami dengan China sangat baik,” kata Trump pada jumpa pers Senin.

“Kami tidak bermaksud menyakiti China. Mereka memang sedang kesulitan. Banyak pabrik tutup dan terjadi keresahan. Jadi mereka senang bisa bekerja sama dengan kami,” tambahnya.

China kini memiliki waktu tiga bulan untuk merundingkan kesepakatan dagang yang lebih luas, yang bisa menyeimbangkan neraca perdagangan sekaligus melindungi kepentingan mereka.

Selama masa jabatan Trump sebelumnya, China sudah berusaha mengurangi ketergantungan pada produk AS dengan mengalihkan impor pertanian ke negara-negara berkembang seperti Brasil.

Menurut Song Hong dari Akademi Ilmu Sosial China, Beijing tetap tidak akan mau berkompromi dalam hal-hal prinsip seperti pengelolaan BUMN. Namun, untuk isu-isu seperti tarif, hak kekayaan intelektual, dan subsidi, masih bisa dibicarakan.

Dong Yan, pejabat dari lembaga yang sama, menilai perkembangan ini positif, tapi tetap mengingatkan bahwa Trump bisa saja mengubah sikapnya sewaktu-waktu.

“Kita sudah belajar dari masa lalu, bahwa negosiasi tarif dengan Trump sering maju-mundur dan butuh waktu lama,” ujarnya.

Kesepakatan ini juga diperkirakan akan membantu China mencapai target pertumbuhan ekonomi 5 persen tahun ini. Bank ING pun menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi China menjadi 4,7 persen, dengan harapan ekspor ke AS di bulan Mei dan Juni akan meningkat.

Namun, Robin Xing dari Morgan Stanley mengingatkan bahwa penyelesaian jangka panjang tetap akan sulit karena hubungan AS-China yang kompleks. Hal senada disampaikan Alicia Garcia Herrero dari Natixis yang menilai, meskipun ini kabar baik, dunia tetap sedang bergerak menjauh dari era globalisasi.

“Lebih baik kita berpisah perlahan dan damai,” katanya.

“Daripada bertengkar seperti sebelum pembicaraan ini dimulai di Jenewa,” demikian Herrero. (net)

Tags: Donald TrumpXi Jinping
ShareTweetSend
Redaksi

Redaksi

Related Posts

ATSI Tegaskan Pemberlakuan Masa Aktif Wajar dalam Industri Telekomunikasi, Marwan: Selalu Terbuka untuk Dialog 

ATSI Tegaskan Pemberlakuan Masa Aktif Wajar dalam Industri Telekomunikasi, Marwan: Selalu Terbuka untuk Dialog 

by Redaksi
Juni 13, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - Direktur Eksekutif Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) Marwan O. Basir menegaskan komitmennya pada prinsip tata kelola yang baik...

Bulan Juni: XL SATU Promo JUMBO dan JUARA, Internet Kencang Bonus Istimewa

Bulan Juni: XL SATU Promo JUMBO dan JUARA, Internet Kencang Bonus Istimewa

by Redaksi
Juni 10, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui layanan konvergensi XL SATU menghadirkan dua promo spesial di bulan Juni...

5.000 Pelari Ikuti SMARTFREN RUN 2025: Lebih Banyak Dibanding Tahun Lalu 

5.000 Pelari Ikuti SMARTFREN RUN 2025: Lebih Banyak Dibanding Tahun Lalu 

by Redaksi
Juni 9, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - PT XLSMART Telecom Sejahtera Tbk (XLSMART) melalui brand Smartfren sukses menggelar ajang lari tahunan SMARTFREN RUN 2025, yang...

JNE Rayakan Iduladha 1446 H dengan Semangat Berbagi dan Promo Spesial

JNE Rayakan Iduladha 1446 H dengan Semangat Berbagi dan Promo Spesial

by Redaksi
Juni 8, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM – Memperingati momen Hari Raya Iduladha 1446 H pada tanggal 6 Juni 2025, JNE mengambil bagian dalam menebarkan kebaikan...

Rayakan Idul Adha 1446 H, XLSMART Salurkan 112 Hewan Kurban untuk Masyarakat 

Rayakan Idul Adha 1446 H, XLSMART Salurkan 112 Hewan Kurban untuk Masyarakat 

by Redaksi
Juni 6, 2025
0

SUKABUMITIMES.COM - Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H, Manajemen PT XLSMART Telecom Sejahtera, Tbk (XLSMART) berkolaborasi dengan Majelis Taklim...

Next Post
Gufroni Didesak Mundur dari LBH Muhammadiyah

Gufroni Didesak Mundur dari LBH Muhammadiyah

Direktur Center For Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi/Ist

Direktur CBA : Kejaksaan Tak Percaya Pengamanan Kepolisian

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

CATEGORIES

  • Artikel
  • Biografi
  • Ekonomi & Bisnis
  • Headline
  • Hukum & Kriminal
  • Ibu Kota Nusantara
  • Iklan
  • Internasional
  • Jawa Barat
  • Kabupaten Sukabumi
  • Khasanah
  • Kota Sukabumi
  • Nasional
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Politik
  • Sukabumi
  • Uncategorized
  • Wisata
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy / Kebijakan Privasi
  • Redaksi
Menu
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy / Kebijakan Privasi
  • Redaksi

+62 857-8119-1751

© 2025 All rights Reserved. Sukabumitimes.com

Add New Playlist