SUKABUMITIMES.COM – Peranan dan keberadaan Pondok pesantren dalam suatu wilayah tidak lain untuk mendidik para santri supaya mempunyai kemampuan dan pemahaman yang mendalam terhadap ajaran Islam.
Ajaran yang dikuasainya tentu bukan hanya sebagai bekal pribadi santri namun seyogyanya dapat diamalkan kepada masyarakat sekitarnya.
Demikian juga yang dilakukan oleh Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Ad Zikir Al-Fath Kota Sukabumi ini mempunyai agenda yang tidak kalah menterengnya, yaitu mengirimkan para santri dan ustadz untuk mendakwahkan ilmunya langsung ke masyarakat, yaitu melalui program Ustadz Garda Depan (UGD).
Sampai saat ini, program UGD sudah sampai pada jilid 3, dimana semuanya ditempatkan di Pulau Buru Maluku
Ponpes Modern Dzikir Al-Fath yang beralamat di Jalan Merbabu Perum Gading Kencana Asri, Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi ini melepas UGD di Aula ponpes tersebut, Kamis, (16/5/2024).
Pimpinan Ponpes Modern Dzikir Al-Fath, Fajar Laksana menjelaskan, bahwa saat ini kegiatan yang sengaja digelar adalah pelepasan UGD Ponpes ke pulau Buru Kepulauan Maluku untuk melakukan pengabdian.
“Pelepasan ini sebenarnya untuk gelombang yang ke 3, karena sebelumnya juga Sudah dikirimkan para ustadz kami. Untuk kali ini, kami mengirimkan ke empat desa, yaitu Dava, Widit, Basalale, dan Gogorea,” Kata Fajar Laksana.
Fajar menambahkan tim UGD Ponpes Modern Dzikir Al-Fath yang dikirim ke pulau Buru ini sebanyak delapan ustadz untuk meneruskan tim yang sebelumnya sudah ada disana.
“Tim ini nantinya akan mengabdi selama empat bulan, untuk mengantikan tim sebelumnya yang sudah ada disana, dan insyaallah nanti akan terus berkesinambungan terus menerus, dan direncanakan tanggal 19 Mei besok mereka berangkat,” tambahnya.
Adapun maksud ponpes modern Dzikir Al-Fath mengirimkan tim UGD ke pulau Buru tidak lain adalah untuk membantu memberdayakan sumber daya manusia masyarakat pulau Buru, mengirimkan ustadz untuk mengajar ngaji.
“Dikarenakan disana belum ada masjid, dan atas permintaan masyarakat kami juga membangun masjid di pulau Buru dan memakmurkannya. Selain itu, ustadz yang kami kirimkan juga membantu mengajar di Sekolah Dasar (SD), membantu sesi teknologi desa, membantu dan melatih kewirausahaan masyarakat desa disana,” jelas pria ramah ini kepada wartawan.
Selain mengirimkan para ustadz ini, Pihak ponpes Modern Dzikir Al-Fath juga memberikan beasiswa penuh kepada masyarakat pulau Buru.
“Yang paling penting adalah kita menerima, memberikan beasiswa penuh dari jenjang SD, SMP, SMA, bahkan sampai perguruan tinggi, untuk kami didik di pendok ini dan Alhamdulillah sampai hari ini sudah ada 41 orang dari sana dan nantinya diperkirakan semuanya berjumlah 100 orang yang mayoritas mualaf,” ujarnya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi mengapresiasi dan mendukung penuh program UGD Ponpes Modern Dzikir Al-Fath untuk pengadilan ke pulau Buru ini. Tampak hadir dan berikan sambutan Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM, Olga Pragosta mewakili Pj. Walikota Sukabumi yang tidak bisa hadir.
Staf Ahli atas nama Pj. Walikota Sukabumi mengapresiasi dan mendukung penuh program UGD Ponpes Modern Dzikir Al-Fath untuk pengabdian ke pulau Buru.
“Ini adalah suatu bentuk dakwah yang nyata dan kami selaku Pemkot Sukabumi mengapresiasi atas apa yang menjadi gerak dan langkah seluruh keluarga besar ponpes Modern Dzikir Al-Fath ini,” kata staf ahli bidang kemasyarakatan dan SDM, Olga Pragosta dalam sambutannya.
Dan pihak Pemkot Sukabumi juga mengucapkan terimakasih kepada pimpinan ponpes Modern Dzikir Al-Fath, Prof. fajar Laksana beserta keluarga besar atas Dedi kasihnya dalam membangun umat dan masyarakat Kota Sukabumi.
“Apa yang dilakukan oleh ponpes Modern Dzikir Al-Fath ini sudah membawa dampak positif dalam kehidupan masyarakat. Bukan hanya masyarakat Kota Sukabumi, melainkan sudah sampai pulau Buru Maluku,” ucapnya.
Sementara itu masih dalam kegiatan yang sama, tampak hadir juga dari Kementerian Agama (Kemenag), yang diwakili oleh Bimas Penais, Subhan Nur Mahmud (Sub Koordinator Pengembangan Regulasi dan Metode Dakwah).
Subhan Nur Mahmud mengapreasiasi dan dukung penuh apa yang dikerjakan oleh ponpes Modern Dzikir Al-Fath dengan mengirimkan tim UGD ke pulau Buru. Tentu saja hal ini juga sejalan dengan apa yang menjadi tema besar Kemenag.
“Untuk tahun ini memang Kemenag mengusung tema dakwah kolaboratif artinya dakwah yang libatkan semua pihak, sehingga diharapkan dakwah sampai ke tingkat yang paling pelosok,” imbuh Subhan.
Subhan Nur Mahmud juga tidak lupa sangat mengapresiasi dan mendorong supaya terus berlanjut program UGD Ponpes Modern Dzikir Al-Fath untuk pengabdian di pulau Buru Maluku.
“Kami sangat mengapreasiasi semoga program UGD Ponpes Modern Dzikir Al-Fath ini terus berlanjut dan kami juga mendukung sepenuhnya,” terangnya.
Bentuk dukungan yang diberikan pihak kemenag ke program UGD gombang 3 Ponpes Modern Dzikir Al-Fath untuk pengabdian ke pulau Buru ini berupa surat rekomendasi.
“Memang ini pertama kali kami datang ke Ponpes Modern Dzikir Al-Fath. Dan adapun bentuk dukungan, kami mengeluarkan surat rekomendasi. Surat ini nantinya dapat dipergunakan sebagai Surat Ijin Mendakwah (SIM) bagi tim UGD di pulau Buru dan pihak Kemenag pusat sudah koordinasi dengan kemenag Maluku untuk mengkomunikasikan tentang program yang dikerjakan tim UGD Ponpes Modern Dzikir Al-Fath untuk pengadilan di Pulau Buru,” pungkasnya.
Hadir dalam kegiatan pelepasan program UGD Ponpes Modern Dzikir Al-Fath untuk pengadilan ke pulau Buru antara lain Bimas Penais Kemenag RI, Subhan Nur Mahmud, Kepala Griya Bina Karya Dinsos Jabar, Teguh H. Budi, Staff Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Olga Pragosta, Danramil Gunungpuyuh Supriyanto, Kapolsek Gunungpuyuh, Ketua PUI Kota Sukabumi KH. Munadi Sholeh, dan Pimpinan Ponpes Al Ummah KH. Musthofa Kamal. (sya)